PROGRAM 68 KELURAHAN RINGINANOM
KECAMATAN KOTA KOTA KEDIRI
LATAR BELAKANG
Televisi
Ada sebuah penelitian yang melibatkan 1.300 anak di Michigan dan Montreal menemukan dampak buruk terhadap anak-anak yang lebih sering nonton TV.Semakin banyak seorang anak kecil menonton televisi, maka semakin besar kemungkinan prestasinya buruk di sekolah dan kesehatannya terganggu pada usia 10 tahun, kata para peneliti. Acara televisi yang kurang mendidik seperti sinetron,FTV, komedi dengan unsur ejekan dan sebagainya dengan jam tayang yang mudah diakses anak-anak bahkan film kartun dengan unsur kekerasan tayang bebas begitu saja.Hal ini tentu tidak dapat disepelakan dengan begitu saja.Tontonan dengan bumbu kekerasan dan hal negatif lainnya dengan daya saring rendah dapat mempengaruhi psikologis anak-anak yang dapat berdampak pada perilaku mereka di masa mendatang.
Penelitian baru-baru ini juga menyebutkan bahwa televisi dapat berpengaruh terhadap perkembangan otak anak terlebih pada usia balita yakni dapat menimbulkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahaman. Juga, menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan dalam masa anak-anak dan remaja. Mereka cenderung tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan serta kemampuan kognitif mereka akan cenderung menurun. Bahasa televisi simpel, memikat, dan membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak jadi malas belajar.
Dengan adanya TV, anak-anak jadi kurang bermain, mereka menjadi manusia-manusia yang individualistis dan sendiri. Setiap kali mereka merasa bosan, mereka tinggal memencet remote control dan langsung menemukan hiburan.
Anak biasanya tidak berolahraga dengan cukup karena biasa menggunakan waktu senggang untuk menonton TV, padahal TV membentuk pola hidup yang tidak sehat. Penelitian membuktikan bahwa lebih banyak anak menonton TV, lebih banyak mereka mengemil di antara waktu makan, mengonsumsi makanan yang diiklankan di TV dan cenderung mempengaruhi orangtua mereka untuk membeli makanan-makanan tersebut.
Anak-anak yang tidak mematikan TV sehingga jadi kurang bergerak beresiko untuk tidak pernah bisa memenuhi potensi mereka secara penuh. Selain itu, duduk berjam-jam di depan layar membuat tubuh tidak banyak bergerak dan menurunkan metabolisme,
Kebanyakan anak kita menonton TV lebih dari 4 jam sehari sehingga waktu untuk bercengkrama bersama keluarga biasanya ‘terpotong’ atau terkalahkan dengan TV. 40% keluarga menonton TV sambil menyantap makan malam, yang seharusnya menjadi ajang ’berbagi cerita’ antar anggota keluarga. Sehingga bila ada waktu dengan keluarga pun, kita menghabiskannya dengan mendiskusikan apa yang kita tonton di TV.
Banyak sekali sekarang tontonan dengan adegan sensualitas ditayangkan pada waktu anak menonton TV sehingga anak mau tidak mau menyaksikan hal-hal yang tidak pantas baginya. Dengan gizi yang bagus dan rangsangan TV yang tidak pantas untuk usia anak, anak menjadi baligh atau matang secara seksual lebih cepat dari seharusnya. Dan sayangnya, dengan rasa ingin tahu anak yang tinggi, mereka memiliki kecenderungan meniru dan mencoba melakukan apa yang mereka lihat. Akibatnya seperti yang sering kita lihat sekarang ini, anak menjadi pelaku dan sekaligus korban perilaku-perilaku seksual. Persaingan bisnis semakin ketat antar Media, sehingga mereka sering mengabaikan tanggung jawab sosial, moral & etika.
Gadget
Gadget adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya,semisal : tablet,handphone,game,dvd player dll.
Bahaya radiasi
Pengaruh gadget buat anak yang pertama yaitu bahaya paparan radiasi. Menurut sebuah riset, paparan radiasi dari gadget sangat berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan anak. Radiasi gadget sangat beresiko mengakibatkan gangguan terhadap perkembangan otak dan sistem imun anak.
Bahaya Iklan
Baik televisi ataupun gadget dengan iklan di dalamnya mendorong anak untuk bersikap konsumtif.Belum lagi iklan gadget yang sering kali muncul secara tiba-tiba sering bernuansa kekerasan dan sensualitas yang tidak layak dikonsumsi anak-anak.
Menyebabkan kecanduan
Pengaruh gadget terhadap anak yang selanjutnya yaitu menyebabkan kecanduan dan ketergantungan. Hal ini tentunya akan berdampak negatif terhadap perkembangan fisik dan motorik anak. Ketika si kecil asik bermain gadget biasanya lupa makan sehingga asupan nutrisi untuk menunjang pertumbuhannya terganggu. Selain itu, kecanduan gadget juga akan berdampak terhadap kepribadian anak sehingga lebih cenderung memiliki sifat tertutup dan tidak bersosialisasi.
Hambatan terhadap perkembangan
Anak-anak yang memiliki ketergantungan dengan gadget cenderung akan mengalami hambatan dalam proses perkembangannya. Hal ini karena anak-anak yang asyik bermain gadget jarang bergerak sehingga menghambat proses pertumbuhan.
Penyakit mental
Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dan terus menerus bisa menjadi salah satu pemicu penyakit mental seperti depresi, gangguan bipolar dan autis.
Obesitas
Selain menghambat pertumbuhan, anak-anak yang terlalu asyik bermain gadget sangat beresiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini karena anak-anak cenderung kurang aktivitas gerak sehingga terjadi penumpukan lemak tubuh yang mempercepat kenaikan berat badan secara berlebihan.
Gangguan tidur
Sebaiknya Anda tidak memberikan gadget pada anak di malam hari. Hal ini karena bisa mengakibatkan gangguan tidur sehingga berdampak terhadap tumbuh kembangnya. Permainan game di dalam gadget biasanya membuat anak lebih asik sehingga waktu tidurnya terganggu. Dalam hal ini peran penting Anda sebagai orangtua sangat dibutuhkan untuk mengontrol penggunaan gadget.
Pengaruh Tayangan
Terkadang tanpa Anda sadari anak-anak membuka situs online yang mempertontonkan tayangan yang tidak seharusnya untuk mereka lihat. Oleh karena itu, Anda sebagai orangtua harus bersikap bijak.
Untuk mencegah dampak negatif gadget terhadap perkembangan anak, Anda sebaiknya menerapkan aturan yang pasti. Salah satunya yaitu dengan membatasi penggunaan gadget maksimal 2 jam setiap harinya. Selain itu, berikan pengawasan pada anak pada waktu menggunakan gadget sehingga dengan begitu si kecil akan lebih terkontrol dan tidak menyalahgunakan benda tersebut.
CONTOH KASUS
Sepanjang tahun 2011, Komnas PA mencatat, sejak Januari hingga Juni 2011, ada 23 anak melakukan upaya percobaan bunuh diri. Dari jumlah tersebut, enam anak bisa diselamatkan sementara 17 lainnya meninggal.
“Nah dari jumlah yang meninggal inilah, enam di antaranya balita,” ungkap Ketua Komnas PA, Arist. Merdeka Sirait. Bahkan ada balita yang melakukan bunuh diri dengan menyayat tangannya sendiri yang ditengarai meniru adegan di televisi.
Komnas PA juga menyebutkan, bahwa berdasarkan penelitian dari tahun 2006 hingga akhir 2009, terungkap sebanyak 68 persen tayangan di 13 stasiun televisi mayoritas mengandung kekerasan.
(situs : beritasatu.com Minggu, 15 April 2012 | 10:00 WIB)
Kasus lain pada Kamis (21/1), di Depok Jawa Barat, pelecehan seksual dialami oleh remaja perempuan FS karena berkenalan dengan seorang pria MT melalui situs jejaring sosial Facebook. Bahkan FS dicekoki narkoba dan minuman keras.
( lampung.antaranews.com Sabtu, 23 Januari 2016 8:21 WIB)
PROGRAM 68
Program 68 merupakan program yang digagas bersama Tokoh masyarakat di Kelurahan Ringinanom baik Ketua RT,RW, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak-anak, PKK, LPMK, Pangrukti Layon,Karang Taruna dll. Merupakan komitmen bersama dengan langkah nyata dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif penggunaan media televisi maupun gadget secara berlebih yang cenderung bersifat kecanduan serta mengontrol dan mendampingi dalam penggunaan media tersebut bagi anak-anak. Adapun Program 68 itu sendiri adalah mengurangi penggunaan gadget (handphone,tablet,playstation,game,dvd player dan sejenis lainnya) maupun televisi bagi anak-anak pada rentang pukul 18.00 s.d 20.00 WIB terkecuali pada hari libur nasional untuk dialihkan pada kegiatan positif aktif lainnya.
MAKSUD DAN TUJUAN PROGRAM 68
Meminimalisir dampak buruk akibat kecanduan terhadap televisi dan gadget.
Membaca,Bermain dengan Teman Sebaya, Menulis,Jalan-jalan, ,Bersepeda,membaca,Memasak,Bikin lomba antar RT,Berolahraga,Bakti sosial,Rapikan rumah,Ambil les,Bercengkrama dengan keluarga,Belajar,Mengerjakan keterampilan tangan Bercocok tanam dll
Dukungan orang terdekat terutama orang tua atau wali sangat dibutuhkan untuk mensukseskan tujuan program 68. Apa yang dapat dilakukan untuk mensukseskan program 68 ini :
-Memberi contoh terhadap anak-anak dengan turut mengurangi lama penggunaan gadget dan televisi jika tidak dianggap terlalu penting terutama pada pukul 18.00 sampai 20.00 WIB.
-Mendampingi,memonitor kegiatan anak sehingga bisa mengontrol tumbuh kembang anak-anak supaya terhindar dari pengaruh negatif.
-Memfasilitasi pengembangan daya nalar dan kreativitas anak-anak.
-Aktif berkomunikasi dengan anak-anak sehingga anak tidak enggan terhadap wali atau orang tuanya.
Seluruh komponen masyarakat tanpa terkecuali terutama Ketua RW dan Ketua RT bersama pengurus inti serta Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Kelurahan Ringinanom adalah merupakan motor inti penggerak program 68.
Seperti diketahui menonton dan menggunakan gadget berlebihan dalam jangka waktu lama dapat menurunkan kesehatan terutama yang berhubungan dengan kardiovaskuler. Jangan terlalu khawatir bila anak mengaku bosan, karena kebosanan itu lama-lama akan menghilang dan biasanya justru menciptakan kreativitas. Karena anak banyak dipengaruhi dengan yang dilakukan orangtua mereka, adalah sangat penting untuk memperhatikan bahwa usaha pengalihan dari ketergantungan gadget bisa berupa apa saja. Dorong anak untuk lebih aktif secara fisik maupun nalar seperti lebih banyak berolahraga, belajar, mengembangkan keterampilan dan lain sebagainya.